Persinggahanmu
05:47:00
Teruntuk kamu, yang
dulu pernah mencintaiku tetapi sekarang memilih dia.
Dengan mata yang masih bengkak, aku
membuka kembali layar ponsel ku. Masih sangat jelas tertulis disana, saat itu kamu
berkata bahwa kamu lebih mencintai dia. Mataku masih terasa panas membaca
setiap kata di layar ponsel ku itu, hingga akhirnya aku memberanikan diri membalas
pesan yang sangat singkat itu.
“Iya, aku relakan kamu untuk dia jika
memang itu pilihanmu”.
Ya, aku memang hanya seseorang yang
tiba-tiba muncul di hidup kamu. Tiba-tiba datang membawa segudang harapan untuk
kita, yang pada akhirnya ternyata akulah yang tereliminasi. Sakit? Pertanyaan
bodoh yang tidak akan ku jawab.
Aku kembali membaringkan badanku dan
merasakan tekanan di otakku yang sangat menyiksa. Memaksakan untuk kembali
tidur, tetapi tetap saja aku gagal. Kalimat yang kubaca dua puluh menit yang
lalu membutakan pandanganku. Sesak, itulah yang sangat kurasakan.
Layar ponsel ku kembali mengeluarkan
cahaya yang menandakan ada pesan. Dengan tangan yang sedikit lemah, aku menatap
layar ponselku. Terselip lagi pesan singkat dari kamu, yang lagi-lagi berhasil
membuatku merasakan goncangan yang sangat dahsyat.
Jika kala itu aku tidak berniat
menghubungimu, mungkin aku masih baik-baik saja saat ini. Tetapi, aku sadari
ini salahku. Aku kembali masuk di jurang yang sama. Aku kembali masuk di masa
yang mana aku hanyalah orang sesaat bagi kamu.
“ Jangan pergi”
Terbesit senyum sabit di bibirku
ketika membaca pesan ini. Tetapi, apa artinya aku untuk kamu? Hanya seseorang
yang kau cintai tetapi bukan kau jadikan tempat sandaran terakhirmu? Ah, ini
tidak adil bagiku.
Selalu aku menyimpan rasa penyesalan,
kenapa aku harus jatuh di jurang yang sama. Kenapa aku harus jatuh di hubungan
yang tidak jelas ini. Kenapa aku dan kamu, harus di hadapkan dengan ketidakjelasan
ini. Seringkali aku merasa ini hanya mimpi, tetapi kembali lagi tersadar bahwa
ini bukan mimpi. Semua tindakanmu begitu jelas mengalirkan tanda cinta. Aku
jatuh cinta dengan bulan sabit indah di bibirmu. Aku jatuh cinta dengan
bintang-bintang di matamu ketika aku berusaha menatap lebih dalam dua bola
matamu itu. Aku jatuh cinta dengan suara mu, yang bahkan setiap detik selalu
ingin ku dengar. Bagaimana mungkin aku
tidak merasakan apa-apa disaat jelas aliran cinta itu benar-benar masuk tepat
dihatiku.
Mustahil untuk kamu mewujudkan
keinginanku saat ini. Karena aku, hanya
tempat persinggahanmu.
Dari aku,
Wanita yang terlanjur menitipkan rasa sayang untuk
kamu.
0 comments