Sulit
ternyata untuk tidak mengakui bahwa aku masih jatuh cinta. Aku masih jatuh
cinta dengan setiap tutur katamu. Setiap perkataanmu yang pernah masuk di
telingaku, selalu saja membekas hingga saat ini. Bahkan, pelukan yang pernah
menghangatkan tubuhku itu masih tetap ada hingga saat ini.
Aku
kira, kesetiaanku untuk tetap menunggu dititik yang sama akan sangat cukup
menahanmu untuk tidak pergi. Tetapi aku salah. Itu ternyata tidak mampu
mengubah keputusanmu, bahwa kamu masih ingin berkelana mencari yang lain.
Aku
mencintaimu.
Dan
aku tahu pasti, bahwa kamu tahu apa yang aku rasakan. Hanya saja perasaan
egoismu terlalu menebalkan ruangan hatimu, sehingga ruangan untuk mengerti
perasaanku hanya tersisa sedikit. Ruangan yang sedikit itu ternyata tidak mampu
membuat kamu menghargai perasaanku.
Mungkin
kamu menunggu waktu ambang batas kehidupanku berakhir baru kamu ingin sedikit
menghargai perasaanku.
Tentu
saja aku tidak bisa menuntut banyak. Karena aku tahu bahwa aku hanya sabatas
orang yang tidak kamu anggap sama sekali tetapi ingin untuk di anggap. Sedikit
menyedihkan.
Begini
saja, aku izinkan kamu berkelana tetapi jangan sampai menetap. Karena aku,
tempat kamu untuk kembali. Karena aku, rumah terakhir disaat kamu sudah lelah
ke sana ke mari.
Ressyga