Bukan pahlawan tetapi penikmat yang serakah
04:09:00Para petinggi negeri yang haus akan dunia
Cobalah sesekali haus akan pahitnya kopi hitam
Paling tidak kau tahu rasanya
Yang hampir mirip dengan rasa hidupku
Sengaja kau injak oleh korupsimu yang membabi buta
Aku memang bukan hidup pada zamannya
Dimana pahlawanku menggetarkan Indonesia
Menyingsingkan lengan bajunya
Hingga menggoreskan tinta merah pada si penjajah
Jiwa patriotismeku juga masih rendah
Tetapi setidaknya aku tinggi akan menghargai
Bukannya malah meninggi untuk dihargai
Sayang, Sayang, Pahlawanku sayang
Bukankah Indonesia ini sudah merdeka?
Lantas mengapa si miskin bertambah miskin
Si kaya bertambah kaya
Si rumah biasa menjadi istana
Dan Si gubuk menjadi gelandangan
Wahai petinggi negeriku, pecandu uang rakyat
Kau kah sutradara akan negeriku ini?
Kau kah penikmat akan kemerdekan ini?
Lalu siapa rakyat dibawahmu?
Hanya miniatur untuk ceritamu
atau
Manusia biasa yang telah kau hipnotis untuk menjadikanmu sutradara?
Bermain-mainlah dengan perjuangan pahlawanku
Agar suatu saat kita berjumpa di jeruji besi
Atau kalau boleh
Dihari bendera kuning berkibar di rumahmu
Ressyga,
Penikmat sastra tetapi tidak dengan uang haram.
6 comments
Pusingg,berattt wkwk
ReplyDeleteIyaa soalnya ga diet puisinya hahah
Deletegila ini mah, keren.
ReplyDeleteWaaah Alhamdulillah.
DeleteTerima Kasih:))
Lanjutin kak 👍👍👍👍
ReplyDeleteHehe, Terima Kasih:)
Delete