Salahku melibatkan perasaan dalam persahabatan

14:45:00

Waktu tidak akan berhenti hanya karena aku dan kamu bukan lagi menjadi kita.

Kepergianmu mengajarkan aku untuk merelakan apa yang sebelumnya menjadi milikku. 
Begitu cepat, bukan?

Jarak juga semakin membuatku mengerti, bahwa sejauh apapun itu, yang namanya melupakan masih saja menjadi pelajaran hidup yang belum lulus aku jalani. 
Padahal dulu, aku kira dengan jarak ini aku bisa sedikit lupa akan bagaimana bentuk wajahmu, badanmu, senyummu, bahkan caramu memperlakukan aku.
Sudah lama rasanya aku tidak membuka kembali catatan lamaku tentang kamu. 
Tentang bagaimana kita bersahabat hingga akhirnya terjebak dalam urusan cinta. 
Dulunyaaa, sempat aku berpikir untuk tidak ingin meneruskan keegoisan hatiku untuk menjadikanmu pemilik hatiku, tetapi aku tidak kuat rasanya.
Keinginanku untuk terjun dalam hubungan yang lebih lanjut itu selalu saja menghantui. Tak henti-hentinya memaksaku untuk melawan logika pikiranku dimana pada saat itu kamu adalah sahabatku.

Sekarang aku sadar, logikaku saat itu benar. Jangan pernah mencampur adukkan perasaan dengan seorang sahabat. Fatal akibatnya.
Aku harus bagaimana disaat itu semua sudah terjadi? 
Menyesalinya? Tidak mungkin juga. Karena jauh sebelum perpisahan dan kehancuran itu ada, aku sempat merasakan kebahagiaan yang tidak aku rasakan dulu, saat menjadi sahabatmu.

Teruntuk diriku sekarang,
Mungkin aku hanya harus lebih berhati-hati dalam bertindak.
Tidak semua apa yang kita inginkan akan berakhir baik, bukan?
Aku hanya saja tidak berpikir panjang pada saat itu. Tidak terlintas dibenakku bagaimana jika sahabat dan orang yang aku sayangi pergi dalam waktu yang bersamaan. 

Terima kasih sudah menjadikan aku merasakan bagaimana rasanya hal yang aku takuti itu menghadangku.  


Ressyga

You Might Also Like

0 comments

View