Jendela kenangan
12:15:00
Dari balik jendela itu, dia
menatapku. Dalam, tanpa kedipan. Seolah ingin
menyapa, tetapi tak bisa untuk bersuara. Seolah ingin menemui, tetapi tak bisa
untuk bergerak. Hanya mampu diam berdiri dibalik jendela itu.
Aku mendatanginya. “Apa yang kau
lakukan disini? Berdiam diri seolah kau patung”
Aku kesal. Marah. Bahkan ingin
rasanya aku memakinya.
Tetapi aku sadar, dia bukanlah
seseorang yang dulu pernah aku kenal. Dia adalah dia, dengan kepribadian baru
dan dunia yang baru. Menaklukkan hatiku dengan kebencian nyata.
Sabar. Kata-kata orang sekitarku yang
sudah muak untuk aku tampung. Bagaikan ember yang sudah penuh dengan air,
tetapi selalu ditambahkan lagi dengan tetesan air itu yang mengakibatkan
tumpah.
Ah sudahlah. Percuma saja aku memaki
dia bahkan diriku sendiri untuk saat ini. Karena mustahil sesuatu yang aku mau
terjadi.
Mustahil untuk dia kembali menatapku,
Mustahil untuk dia kembali bersuara
padaku,
Mustahil untuk dia kembali tersenyum
padaku,
Mustahil untuk dia kembali kepadaku.
Karena dia, bukanlah dia yang dulu
mengisi kekosongan ini.
2 comments
Ga ada yg mustahil ecyy😅,selama engkau punya Allah.
ReplyDeleteGa ada yg mustahil ecyy😅,selama engkau punya Allah.
ReplyDelete