Teruntuk Dirimu

03:08:00

Kamu.

Tulisan ini ku persembahkan untuk kamu, dirimu.

Hai, jari-jariku menari cantik di atas keyboard ini dengan nada yang khas. Apakah kau tau? Ini pertanda jari-jariku tampak tersenyum senang mengarang cerita tentang dirimu. Mungkin kau tidak akan pernah sadar, bahwa jari-jariku ini selalu menunggu perintah dari saraf-sarafku untuk bercerita tentang kamu.

Sudah lebih dari setahun aku mengenalmu sebagai seorang teman.
Sudah lebih dari setahun aku mengenalmu sebagai seorang sahabat.
Sudah lebih dari setahun aku mengenalmu sebagai pasanganku.
Setahun? Apakah itu terdengar sebentar?

Sengaja aku menyamarkan banyaknya tahun-tahun yang telah kita lalui, agar terdengar bahwa sesungguhnya waktu setahun sudah cukup untukku mengenal kamu dan menerimamu.
Banyak orang bertanya apa yang aku liat dari kamu. Sejujurnya aku hanya diam, tersenyum, dan tak ingin menjawab. Kamu tahu kenapa?
Satu-satunya alasanku adalah, tak akan ku izinkan orang-orang mengetahui apa yang spesial dari dirimu. Terdengar egois, bukan?

Ya, aku memang egois. Egois untuk ingin menjadi satu-satunya orang yang bisa menaklukkan hatimu. Terdengar seperti bocah yang menangis menginginkan permen, tapi itulah aku.
Merasakan hal se-egois ini sebenarnya meresahkanku. Kau tau kenapa?
Karena aku menjadikan diriku membenci orang-orang yang berani mendekatimu bahkan membicarakanmu. Padahal, tak seharusnya aku membenci orang-orang itu.

Maafkan aku.
Maaf telah menyusahkanmu.
Maaf telah bergantung padamu.
Maaf telah mengkhawatirkanmu.
Untuk hal-hal tersebut, maafkan aku.

Setelah aku melihat angka-angka pada kertas kalender itu, aku terdiam. Terdiam bukan karena sedih, bukan karena kecewa. Aku terdiam karena akan bertemu pintu gerbang hubungan yang lebih luas denganmu.
Selamat tanggal 4, Ayhd.
Semoga kita bertemu ditanggal 4 selanjutnya.

Ressyga

You Might Also Like

2 comments

View