Being A introvert or Ambivert? #BerOpini

04:08:00

Tulisan ini bakalan menjadi kali pertama gue nulis di blog yang bukan lagi tentang puisi or kegalauan.

Firstly, I am an Introvert. Tapi terkadang gue bertanya lagi sama diri gue sendiri benar atau enggak nya. Kenapa? Secara garis besar, gue tipikal yang suka banget sendiri. Maksudnya bukan menyendiri, tapi lebih banyak ke menikmati me time. Tapi bukan berarti juga gue orang yang gabisa bersosialisasi dengan lingkungan. Di satu posisi yang mengharuskan gue untuk bersosialisasi dengan cepat, ya gue akan melakukan itu tapi masih pada lingkaran bersosialisasi yang gue bisa. Bukan layaknya orang-orang yang langsung akrab banget dan bercerita sepanjang sejarah hidupnya. Di satu posisi yang rame dengan orang-orang yang gue udah kenal, gue menjadi orang yang gamau terlalu hanyut dalam lingkungan itu. Karena gue sendiri tau topik pembahasan yang gue dapet ya masih seputar apa biasanya yang menjadi topik pembicaraan. Bahkan di dalam lingkungan keluarga yang rame aja, gue bisa menjadi orang yang pendiem se pendiemnya dan hanya berada pada daerah kesukaan gue. Entah itu gue ngetik puisi ala-ala di notes hp, atau bisa aja gue foto ala-ala lingkungan sekitar.

Gue masih pada diri gue yang lebih senang di kamar dengan laptop atau kegiatan gue sendiri. Masih dengan diri gue yang males banget buat keluar cuma untuk hal sepele. Jangankan untuk keluar rumah, untuk keluar dari kamar aja bisa dibilang sedikit membebani gue. Karena bagi gue sendiri, kamar adalah istana dimana gue bisa melakukan apapun dimana yang orang lain gatau tentang gue. Apa gue tergolong seorang introvert?

Tetapi, apa gue juga tergolong orang extrovert? Disaat gue menjadi pengen punya banyak kenalan dan berosialisasi dengan berbagai tipikal orang yang berbeda. Bertukar pikiran dengan orang-orang baru yang gue kenal entah itu di media sosial atau di dunia nyata sendiri. Dan menjadi orang yang super ingin cerita terus dimana itu menjadikan gue senang dan leluasa dengan orang tersebut.

Di era yang super canggih dengan sosial media ini, ga menutup kemungkinan untuk gue juga ikutan. Bukan karena gue ikut-ikutan, tetapi lebih ke nge share tentang apa yang gue suka. Because sharing is caring:)
Seperti contohnya di dunia perkuliahan sekarang. Gue terkadang menempati diri gue yang super pendiem tapi terkadang menjadi hyperactive. Gue bisa diam disaat keadaan bener-bener tidak membutuhkan orang yang hyperactive, begitupun sebaliknya. Disini penyebab gue terkadang menyimpulkan gue orang yang ambivert.

Tetapi hal baru yang sebenarnya gue dapet adalah kita bisa memposisikan kita menjadi introvert atau tidak adalah lawan bicara kita. Dengan siapa kita bicara, dengan siapa kita bertukar pikiran, dan dengan siapa yang membuat kita di dunia luar itu menjadi seseorang yang extrovert. Tetapi tidak mengubah aslinya gue yang seorang introvert.

Disaat gue bertemu orang-orang yang tepat itu, gue ngerti kalau gue ngak semata-mata malu atau males bicara dengan lingkungan yang gue temui, tapi hanya karena gue lebih membutuhkan sesuatu yang bermutu untuk di perbincangkan dan menjadikan gue leluasa untuk bertukar pikiran. Gue merasakan dimana yang akhirnya gue nggak perlu pakai topeng untuk menjadi seseorang yang pura-pura selalu ketawa, pura-pura hanyut dalam situasi itu, atau pura-pura rempong.
Gue bisa belajar banyak tentang manusia dan mengenal orang-orang yang gue temui. Dan disaat gue nyaman dan senang disuatu lingkungan, itu berarti gue bersama orang-orang yang tepat.


Anyways, mengenali diri sendiri sebelum lo mengenal lingkungan luar itu adalah hal yang kurang lebih bisa bikin lo lebih akan menjadi leluasa dan nggak bakalan jadi orang yang pura-pura. 

You Might Also Like

1 comments

View